Campur Tangan Tuhan Marulam J. Hutauruk, SH Perjalanan Hidup
Metroglobalnews.id - Jakarta – Bincang-bincang, menyelami perjalanan hidup Marulam J. Hutauruk, SH, seorang advokat dari Pergerakan Advokat untuk Transformasi Hukum Indonesia (PATHI). bekerja sama dengan PEWARNA Indonesia oleh Suwidodo, pengurus PC PEWARNA Jakarta Selatan, perbincangan ini menyoroti bagaimana perjalanan karier Marulam merupakan bukti nyata campur tangan Tuhan dalam hidupnya, di Gdg RPK 96.3 FM Jl. Dewi Sartika Jakarta Timur, Senin, (24/2/2025) pukul 10.00 WIB.
Kilas Balik Kehidupan Marulam J. Hutauruk,S.H. Benar sekali! Kesuksesan sejati bukan diukur dari harta benda atau status sosial, tetapi dari sejauh mana kita berjalan bersama Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Ungkapnya "Yusuf adalah contoh nyata bagaimana kesetiaan kepada Tuhan membawanya melewati banyak ujian—dari dijual sebagai budak, difitnah, hingga dipenjara—namun akhirnya Tuhan meninggikan dia sebagai penguasa di Mesir."
Sukses sejati adalah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, tetap beriman dalam segala situasi, dan menjadi berkat bagi orang lain. Semua hal duniawi hanya sementara, tetapi hubungan kita dengan Tuhan itulah yang kekal. Yang penting adalah tetap setia, karena waktu Tuhan selalu yang terbaik!
Marulam berasal dari marga Hutauruk, salah satu keturunan Raja Naipospos, yang satu rumpun dengan marga Sibagariang, Simanungkalit, Situmeang, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol. Namun, di balik identitas marganya, perjalanan hidupnya penuh dengan lika-liku yang menguji ketangguhan dan imannya.
Sebagai anak dari tiga bersaudara, Marulam harus menghadapi cobaan berat saat orang tuanya meninggal dunia karena sakit. Kepergian mereka membuatnya sempat putus sekolah, menghadapi kenyataan hidup yang keras tanpa dukungan orang tua. Dalam kondisi sulit, ia harus berjuang untuk bertahan hidup, bahkan menjadi pengamen demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, di tengah keterbatasan itu, musik menjadi bagian penting dalam perjalanannya. Ia mendalami lagu-lagu yang ia nyanyikan sebagai pengamen, bukan sekadar untuk bertahan hidup, tetapi juga sebagai cara untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan.
Kisah hidup Marulam J. Hutauruk adalah perjalanan penuh lika-liku yang mencerminkan bagaimana iman, penderitaan, dan pemulihan dari Tuhan bisa mengubah hidup seseorang.
Masa Sulit: Hutang, Keputusasaan, dan Keinginan Mengakhiri Hidup
Marulam berasal dari keluarga Hutauruk yang cukup dikenal, namun di balik itu, keluarganya mengalami krisis berat. Mereka ditinggalkan oleh keluarganya di Surabaya, terlilit hutang dalam jumlah besar, dan rumah mereka sampai harus digadaikan.
Tekanan hidup yang begitu berat membuat mereka sampai pada titik keputusasaan yang mendalam. Dalam keadaan tanpa harapan, muncul pikiran gelap: ingin mengakhiri hidup bersama-sama dalam aksi bunuh diri berjemaah dengan kakak dan adiknya. Merasa tidak ada jalan keluar, mereka melihat kematian sebagai satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari beban hidup yang tak tertanggungkan.
Titik Balik: Perjumpaan dengan Mujizat Tuhan
Namun, di tengah kegelapan itu, Tuhan tidak tinggal diam. Ada suatu momen yang mengubah segalanya—baik melalui peristiwa, orang-orang di sekitar, atau dorongan hati yang datang tiba-tiba—yang akhirnya menghentikan niat mereka untuk bunuh diri. Dalam perjalanan ini, Marulam mengalami pemulihan secara perlahan, baik secara mental, spiritual, maupun keadaan hidupnya.
Ia mulai memahami bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah jalan bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Dari situ, ia mulai bangkit, menemukan harapan baru, dan semakin mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek hidupnya.
Pelajaran dari Kisah Ini:
1. Keputusasaan bukan akhir dari segalanya – Selalu ada harapan dalam Tuhan, bahkan ketika kita merasa berada di titik terendah.
2. Jangan menyerah pada tekanan hidup – Ketika masalah terasa tak tertanggungkan, percayalah bahwa ada jalan keluar yang lebih baik daripada mengakhiri hidup.
3. Tuhan bekerja melalui penderitaan – Kadang, justru melalui kesulitan, kita bisa mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang mengubahkan hidup kita.
Kisah Marulam mengajarkan bahwa sekalipun hidup penuh dengan cobaan berat, Tuhan selalu punya rencana untuk memulihkan dan memberikan harapan baru bagi mereka yang berserah kepada-Nya.
Dari Pengamen hingga Advokat: Bukti Campur Tangan Tuhan
Dalam perjalanan hidupnya, Marulam menyadari bahwa segala yang ia lalui bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari rencana Tuhan. Dari jalanan sebagai pengamen, ia perlahan bangkit, kembali menempuh pendidikan, hingga akhirnya menjadi seorang advokat yang kini berkontribusi dalam dunia hukum di Indonesia.
"Kisah ini akan memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama mereka yang sedang menghadapi kesulitan dalam hidup." Ungkap penulis, Kisah Marulam membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan iman, seseorang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Tegas Marulam "Ayat-ayat memberikan motivasi yang kuat dalam menjalani kehidupan dengan iman, hikmat, dan ketergantungan kepada Tuhan."
✅ Matius 6:33 mengajarkan kita untuk menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup. Ketika kita mencari Kerajaan Allah dan hidup dalam kebenaran-Nya, maka segala kebutuhan kita akan dicukupi oleh Tuhan. Ini adalah janji bahwa Dia yang memelihara kita lebih dari yang bisa kita usahakan sendiri.
✅ Pengkhotbah 7:12 menegaskan bahwa hikmat adalah perlindungan yang sejati, sama seperti uang yang dapat menjadi alat perlindungan dalam kehidupan duniawi. Namun, lebih dari sekadar materi, hikmat memelihara hidup orang yang memilikinya. Ini mengajarkan kita bahwa memiliki hikmat lebih berharga daripada sekadar harta, karena hikmat memberi arah dan makna dalam kehidupan.
Beliau motivasi dari kedua ayat ini, "Utamakan Tuhan dalam segala hal, maka Dia akan mencukupi kebutuhanmu."
"Kejar hikmat, bukan hanya kekayaan, karena hikmat akan menuntun dan melindungi hidupmu."
"Percayalah bahwa hidup dalam kebenaran akan membawa berkat yang lebih besar daripada sekadar keuntungan duniawi."
"Semangat menjalani hidup dengan iman dan hikmat! Tuhan memberkati!"
Ada ayatnya:
1. Amsal 23:18
(Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.)
2. Fight to the good fight of faith
1 Timothy 6:12 (KJV)
_*Fight the good fight of faith,* lay hold on eternal life, whereunto thou art also called, and hast professed a good profession before many witnesses._
3. Yakobus 1:2-4 (Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,)
"sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."
"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun."
Perjalanan Iman Marulam J. Hutauruk: Dari Keraguan hingga Pemulihan oleh Tuhan
Marulam J. Hutauruk adalah sosok yang sejak kecil rajin beribadah, aktif dalam persekutuan, dan terlihat taat dalam menjalankan kehidupan rohani. Namun, perjalanan imannya membuktikan bahwa sekadar rajin ke gereja dan bersekutu tidak selalu berarti sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan.
Dalam kehidupannya, Marulam pernah mengalami keraguan terhadap Tuhan, terutama ketika dihadapkan pada penderitaan berat. Salah satu ujian terbesarnya adalah ketika ia divonis Papi dan Mami beliau menderita kanker yang tak kunjung sembuh. Semua upaya pengobatan telah dicoba, namun tidak membuahkan hasil. Keadaan semakin sulit ketika ia terpaksa menggadaikan rumah di bank untuk biaya pengobatan, tetapi kesembuhan tetap tak kunjung datang.
Di titik terendah kehidupannya, ketika segala sesuatu tampak tidak berpihak padanya, ia justru menemukan pemantik iman sejati: penderitaan yang membawanya kembali kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa kekuatan manusia terbatas, dan hanya dengan berserah sepenuhnya kepada Tuhan, mujizat dapat terjadi, Papi Maminya sembuh total karena mujizat tanpa pengobatan
Dan benar, dalam anugerah dan kuasa-Nya, Tuhan memulihkan hidupnya. Penyakit yang seolah mustahil disembuhkan berangsur membaik, kehidupannya yang sempat terpuruk kembali dipulihkan. Inilah bukti bahwa Tuhan bekerja dalam penderitaan untuk mengembalikan hati yang telah jauh dari-Nya.
Pesan Inspiratif dari Kisah Ini:
Penderitaan bisa menjadi jalan bagi kita untuk menemukan iman yang sejati.
Mengandalkan Tuhan bukan sekadar rajin beribadah, tetapi benar-benar percaya dan berserah kepada-Nya.
Mujizat terjadi ketika kita benar-benar berserah, bukan mengandalkan kekuatan sendiri.
Kisah Marulam mengingatkan bahwa iman sejati bukan hanya tentang aktivitas rohani, tetapi tentang bagaimana kita mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, terutama di masa-masa sulit.
Reporter: Mas Wid
Comments
Post a Comment